PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan
nasional adalah pembangunan yang berwawasan kesehatan. Visi Indonesia Sehat
2010, merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat bangsa dan negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di
seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 1999)
Dalam
sistem kesehatan nasional dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
nasional adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Termasuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat untuk pembangunan manusia yang berkualitas.
Tujuan
utama setiap kehamilan agar berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna dan ibu
yang sehat. Tetapi dalam kenyataan hal ini selalu berjalan dengan tidak lancar,
seringkali proses pengembangan janin intrauterine mendapat gangguan, yang mana
gangguan tersebut dapat terjadi pada setiap tahap, tergantung pada tahap dimana
gangguan itu terjadi, maka hasil kehamilannya dapat abortus, prematur, atau
cacat bawaan.
Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada di tangan pemerintah melainkan
tanggung jawab bersama dari setiap individu dan masyarakat. Karena apapun peran
yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk
secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai.
Salah
satu fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan adalah masih rendahnya upaya dan derajat kesehatan yang
ditandai dengan angka kematian ibu yang masih tinggi. Dewasa ini derajat
kesehatan ibu masih rawan ini ditandai dengan tingginya dan lambatnya penurunan
angka kematian ibu yaitu sebesar 337/100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1991)
menjadi 421/100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1992). Berdasarkan data internet
bahwa tingginya angka kematian ibu sesuai data survey demografi dan kesehatan
Indonesia (SDKI) 2003 yakni 307/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih
lebih tinggi 3 – 6 kali dibanding di negara-negara Asean lainnya atau 80 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju
(http//www.Depkes.90id/index.php?option:news&task=viewarticle&sid=445
itemid = 2 diakses 25 September 2005, pukul 20.00 Wita)
Di
Indonesia ada 3 penyebab kematian ibu yaitu perdarahan sekitar antara 40%
sampai 60% dari total angka kematian ibu hamil pre eklampsia/eklampsia 20 – 30%
dan infeksi jalan lahir 20 – 30% (http.//orienta.co.id/kesehatan/beritasehat/
detail.php?id=2125) diakses 25 September pukul 19.55 Wita).
Diharapkan
angka kematian ibu dapat diturunkan dari 307/100.000 kelahiran hidup menjadi
150/100.000 kelahiran hidup di tahun 2010 (Depkes RI. 2004)
Frekwensi
kejadian preeklampsia dilaporkan sekitar 3 – 10% dari kehamilan (Mochtar
Rustam, 1998 hal. 201)
Di
Sulawesi Selatan dilaporkan jumlah kematian ibu maternal di tahun 2003
September 184 orang diantaranya ibu hamil 53 orang, ibu bersalin 75 orang dan
ibu nifas 56 orang (Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan, 2004 Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota, 2003).
Sesuai
data yang kami peroleh di RSIA Sitti Fatima Makassar berdasarkan data periode 1
Januari – 31 Oktober 2004 terdapat 49 ibu hamil yang didiagnosis pre eklampsia
dari 3.210 ibu hamil yang memeriksakan diri diantaranya 29 ibu hamil yang
didiagnosis bereklampsia ringan dan 20 ibu hamil yang didiagnosis pre eklampsia
berat sedangkan yang didiagnosis eklampsia terdapat 4 ibu hamil.
Upaya
pemerintah dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu adalah pergerakan Tim
Dati II, pengembangan daerah binaan intensif Dati II, penerapan penjagaan mutu
pelayanan KIA, peningkatan KIA yang terkait langsung dengan upaya pencegahan
kesakitan dan kematian ibu serta upaya promotif untuk berbagai kelompok sasaran
dan pemantapan peran serta masyarakat.
Gambaran
di atas menunjukkan bahwa penyebab langsung kematian ibu dapat dideteksi dan
dicegah pada masa kehamilan yakni dengan pelaksanaan asuhan kehamilan atau
biasanya dikenal Antenatal Care.
Pembahasan
kasus pre eklampsia ringan pada karya tulis ini dilatar belakangi pada kejadian
pre eklampsia ringan sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita
yang bersangkutan sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre
eklampsia berat bahkan eklampsia. Oleh sebab itu penulis terdorong untuk
menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Kebidanan khususnya pada preeklampsia
ringan yang diuraikan 7 step di RSIA Sitti Fatima Makassar.
Dengan
penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan yang adekuat teratur diharapkan dapat
mendeteksi lebih dini keadaan-keadaan yang tergolong resiko kehamilan atau
persalinan baik terhadap ibu maupun janin sehingga setiap kehamilan yang
diinginkan pada akhirnya lahir seorang bayi yang sehat tanpa mengganggu
kesehatan ibunya.
Berdasarkan
masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas kasus yang tertuang
dalam kasus yang berjudul Manajemen Asuhan Kebidanan dengan Kasus Pre Eklampsia
Ringan di RSIA Sitti Fatima Makassar.
B.
Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun
yang menjadi ruang lingkup pembahasan penulisan makalah ini adalah Manajemen
Kebidanan Ante Natal Care pada Ny. N dengan kasus preklampsia ringan di RSIA
Sitti Fatima Makassar yang dilakukan selama tujuh hari yaitu mulai tanggal 22 –
9 – 2002 sampai tanggal 29 – 9 – 2002.
C.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Mampu
melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada kasus preeklampsia ringan sesuai
wewenang bidan.
2.
Tujuan Khusus :
- Dapat melaksanakan pengkajian pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Dapat melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Dapat melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah potensial pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Dapat melaksanakan identifikasi perlunya tindakan segera, konsultasi dan kolaborasi pada Ny. N dengan kasus pre eklampsia ringan.
- Dapat menyusun rencana tindakan pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Dapat melaksanakan implementasi secara langsung rencana tindakan asuhan pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Melaksanakan evaluasi efektivitas asuhan yang akan dicapai pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
- Membuat dokumentasi pada Ny. N kehamilan 38 – 40 mg dengan kasus preeklampsia ringan.
D.
Manfaat Penulisan
- Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma Tiga Kebidanan pada Akademi Kebidanan Depkes Makassar.
- Bagi institusi merupakan masukan tentang penerapan manajemen kebidanan dengan kasus preeklampsia ringan.
- Dapat meningkatkan kualitas pelayanan klien di RSIA Sitti Fatima Makassar dalam penerapan manajemen kebidanan dengan kasus preeklampsia ringan.
- Meningkatkan keterampilan penulis dalam melakukan manajemen kebidanan pada kasus preeklampsia ringan.
E.
Metode Penulisan
1.
Studi Kepustakaan
Dalam
metode ini penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang
berkaitan dengan preeklampsia.
2.
Studi Kasus
Melalui
asuhan kebidanan pada ibu yang berkunjung di RSIA Siti Fatima yaitu terdiri
dari tujuh langkah sebagai berikut : kajian dan analisa data, diagnosa masalah
aktual, diagnosa masalah potensial, identifikasi tindakan segera, rencana
tindakan, implementasi dan evaluasi dari asuhan yang diberikan terhadap ibu.
Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian digunakan cara : pemeriksaan
fisik secara sistematis pada ibu mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi, dan pemeriksaan laboratorium.
3.
Studi Dokumentasi
Dalam
manajemen kebidanan dengan kasus pre eklampsia ringan, penulis membaca dan
mempelajari status yang berhubungan dengan keadaan klien baik bersumber dari
bidan, dokter, maupun pemeriksaan penunjang lainnya.
4.
Diskusi
Metode
ini dilakukan dengan cara tanya jawab dan diskusi dengan klien, bidan, dokter
asisten Obgyn, pembimbing karya tulis dan rekan-rekan seprofesi lainnya.
F.
Sistimatika Penulisan
Sistimatika
penulisan dari karya tulis ini adalah :
BAB
I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Ruang Lingkup Pembahasan
- Tujuan Penulisan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
- Manfaat Penulisan
- Metode Penulisan
- Sistematika Penulisan
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
- Dasar Teori Antenatal Care
- Pengertian Antenatal Care
- Tujuan Antenatal Care
- Pemeriksaan Ibu Hamil
- Anamnesis
- Pemeriksaan
- Diagnosis
- Pemeriksaan kehamilan ulangan
- Penanganan Kehamilan
- Dasar Teori Pre Eklampsia
- Pengertian Pre Eklampsia
- Etiologi Pre Eklampsia
- Patofisiologi Pre Eklampsia
- Gambaran Klinik Pre Eklampsia
- Diagnosis Pre Eklampsia
- Pencegahan Pre Eklampsia
- Penanganan Pre Eklampsia Ringan
- Dasar Teori Manajemen Kebidanan
- Pengertian Proses Manajemen Kebidanan
- Proses Manajemen Kebidanan
- Step I Pengumpulan Data
- Step II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
- Step III Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
- Step IV Menilai perlunya tindakan segera, konsultasi dan kolaborasi
- Step V Pengembangan rencana asuhan
- Step VI Mengimplementasikan langsung rencana asuhan
- Step VII Evaluasi efektivitas asuhan kebidanan
- Jenis Pendokumentasian Manajemen Kebidanan
BAB
III STUDI KASUS
BAB
IV PEMBAHASAN
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN
DAN DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar