Entri Populer

Kamis, 22 Desember 2011

IUGR


Batasan Intra Uterin Growth retardation

Intrauterine growth retardation (IUGR) ditegakkan apabila pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) perkiraan berat badan janin di bawah presentil ke-10 pada standard intrauterine growth chart of low birth weight untuk masa kehamilan, dan mengacu kepada suatu kondisi dimana janin tidak dapat mencapai ukuran genetik yang optimal.

Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan IUGR umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (Aterm, >37 minggu).

Bila berada di bawah ke-7 presentil maka disebut small for gestational age (SGA), di mana bayi mempunyai berat badan kecil yang tidak menimbulkan kematian perinatal. Berat lahir bayi dibawah ke-5 dan ke-3 persentil, berarti berat lahir bayi lebih dari dua standar dibawah deviasi dari usia kehamilan dan sebuah ponderal index (berat lahir bayi dikali 100 dibagi panjang badan) dibawah ke-10 persentil  untuk usia kehamilan juga digunakan untuk mendefinisikan IUGR (Craigo, 1994). Akan tetapi, tidak semua fetus dibawah ke-10 persentil kan mengalami keterhambatan pertumbuhan. Kira-kira 10 % dari semua fetus yang dibawah ke-10 persentil normal, karena secara genetik  pada dasarnya kecil. Untuk alasan ini, diagosa IUGR harus didefinisikan sebagai peningkatan lingkar perut kurang dari 10 mm pada periode dua minggu. Pertumbuhan fetal yang  tidak sesuai ukuran, harus diperkirakan ketika terdiagnosa IUGR. Praktek secara klinis dilakukan seperti pada keadaan biasa, akan tetapi untuk   ukuran kurang dari ke-10 persentil digunakan sebagai indikator untuk IUGR.

Dua tipe dari pola pertumbuhan abnormal pada janin yang IUGR dapat dipercaya dengan menggunakan sonography. Tife dari IUGR tersebut menggambarkan perbedaan pada panjang dan ukuran badan. Banyak janin menunjukan ciri-ciri diantara pola simetris dan pola tidak simetris. Dari sana, manajemen pengambilan keputusan harus tidak boleh didasari hanya dari satu pola pertumbuhan (Pollack & Divon, 1992).

a.     Gangguan pertumbuhan janin simetris : tipe dari IUGR ini memiliki kejadian lebih awal dari gangguan pertumbuhan janin yang tidak simetris yang terjadi ketika fetus mengalami perpanjangan kekurangan yang lebih awal akibat dari malnutrisi chorionic maternal, penyalahgunaan zat-zat kimia, insufisiensi plasenta, atau gemeli. Faktor yang berkaitan dengan hal ini adalah kelainan kromosom, kelainan organ (terutama jantung), infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents <Coxsackie virus, Listeria), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex/Hepatitis B/HIV, Syphilis), kekurangan nutrisi berat pada ibu hamil, dan wanita hamil yang merokok. Gangguan terjadi pada fase Hiperplasia, di mana total jumlah sel kurang. Ukuran sel fetus normal tetapi secara umum terjadi kekurangan yang menyeluruh pada badan. badan dan kepala neonatus proporsional tetapi kecil (gangguan pertumbuhan yang proporsional). Lingkar kepala turun dibawah persentil 10, ukuran otak kurang, dan berakibat buruk yang permanen termasuk adanya kekurangperhatian pada masa kanak-kanaknya, gelisah, dan perilaku bermasalah yang  dihubungkan dengan jeleknya hasil akademik yang ditunjukan.

b.     Gangguan pertumbuhan janin asimetris (tidak simetris): tife dari IUGR ini jumlahnya kira-kira 70 % dari semua kasus IUGR. Gangguan pertumbuhan janin asimetris memiliki waktu kejadian lebih lama dibandingkan gangguan pertumbuhan janin simetris.  Akibat dari kekurangan nutrisi dan defisiensi plasenta pada trimester kedua dan  ketiga kehamilan menyebabkan berbagai macam gangguan maternal yang meliputi hypoxic, vascular, renal hematologic, dan gangguan kesehatan lingkungannya. Gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah total sel normal tetapi ukurannya lebih kecil. Beberapa organ lebih terpengaruh dibandingkan yang lain, lingkar perut adalah bagian tubuh yang terganggu untuk pertama kali, kelainan panjang tulang paha umumnya terpengaruhi belakangan, lingkar kepala dan diameter biparietal juga berkurang. Faktor yang mempengaruhi adalah insufisiensi (tidak efisiennya) plasenta yang terjadi karena gangguan kondisi ibu termasuk diantaranya tekanan darah tinggi dan diabetes dalam kehamilan dalam kehamilan. Ukuran sel yang kurang mengakibatkan atropi pada sel yang ada sebelumnya tanpa mengurangi jumlah sel tersebut. Ukuran kepala pada masa neonatus tampak besarnya tidak proporsional dengan badan karena pertumbuhan kepala tidak terhambat (gangguan pertumbuhan yang tidak proporsional). Badan mengandung sedikit lemak subkutan dan tampak panjang kurus. Secara umum cadangan otot kurang, turgor kulit yang jelek, rambut yang tipis, perut yang keriput,  dan sutura terpisah dengan lebar, menunjukan asymmetrical IUGR. Pada postnatal, terjadi kematangan Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi, dan berpotensi  untuk perkembangan intelektual yang sangat baik.

Patofisiologi

a. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas dipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut

b. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang luas.

c. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.

Etiologi    
Penyebab dari IUGR dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu:
a.    Penyebab ibu

1)    Fisik ibu yang kecil dan kenaikan berat badan yang tidak adekuat
Faktor keturunan dari ibu dapat mempengaruhi berat badan janin. Kenaikan berat  tidak adekuat selama kehamilan dapat menyebabkan IUGR.

2)    Penyakit ibu kronik dan gaya hidup
Kondisi ibu yang memiliki Tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronik, diabetes melitus, penyakit jantung dan pernapasan, malnutrisi dan anemia, infeksi, Pecandu alkohol dan obat tertentu, serta Perokok.

b.    Penyebab janin
1)  Infeksi selama kehamilan
Infeksi bakteri, virus, protozoa dapat menyebabkan IUGR. Rubela dan cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi yang sering menyebabkan IUGR.

2)  Kelainan bawaan dan kelainan kromosom
Kelainan kromosom seperti trisomi atau triploidi dan kelainan jantung bawaan yang berat sering berkaitan dengan IUGR. Trisomi 18 berkaitan dengan IUGR simetris serta polihidramnion (cairan ketuban berlebih). Trisomi 13 dan sindroma Turner juga berkaitan dengan IUGR. abnormalitas; anencephaly, potter’s syndrom.

3)  Pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin)

Berbagai macam zat yang bersifat teratogen seperti obat anti kejang, rokok, narkotik, dan alkohol dapat menyebabkan IUGR.

4)  Haemolysis; kelainan sel darah merah

c.    Penyebab plasenta (ari-ari)
1)  Kelainan plasenta sehingga menyebabkan plasenta tidak dapat menyediakan nutrisi yang baik bagi janin seperti, abruptio plasenta, infark plasenta (kematian sel pada plasenta), korioangioma, dan plasenta previa.

2)  Kehamilan kembar



Diagnosis/gejala

a.    gangguan pada uterus dan janin untuk tumbuh normal diatas periode 4 minggu.
b.    TFU paling sedikit kurang 2 cm dari harapan untuk jumlah terhadap usia kehamilan dari pengukuran TFU sebelumnya.
c.    kekurangan penambahan berat badan ibu.
d.    gerakan janin yang kurang
e.    kekurangan volume cairan amnion
f.    mengecek kembali tanggal taksiran persalinan

Diagnosa banding
a.    ketidakakuratan tanggal kehamilan
b.    Ketidakakuratan pengukuran tinggi fundus/takksiran
    berat badan janin
c.    oligohidramnion
d.    letak melintang
e.    Disebabkan oleh Kecil tetapi normal

Komplikasi

a. Janin
Antenatal : gagal nafas dan kematian janin
Intranatal : hipoksia dan asidosis
Setelah lahir :

1). Langsung:
- Asfiksia
- Hipoglikemi
- Aspirasi mekonium
Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah kumpulan gejala yang diakibatkan oleh terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernafasan bayi. SAM seringkali dihubungkan dengan suatu keadaan yang kita sebut fetal distress. Pada keadaan ini, janin yang mengalami distres akan menderita hipoksia (kurangnya oksigen di dalam jaringan). Hipoksia jaringan menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas usus disertai dengan melemasnya spinkter anal. Maka lepaslah mekonium ke dalam cairan amnion.

- DIC
Disebarluaskan pembekuan intravascular (DIC), juga dikenal sebagai konsumtif coagulopathy, adalah patologi aktivasi pembekuan (darah), mekanisme yang terjadi dalam respon terhadap berbagai penyakit.
- Hipotermi
- Perdarahan pada paru
- Polisitemia
Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.
Polisitemia menyebabkan darah menjadi kental dan menyebabkan berkurangnya kecepatan aliran darah ketika darah melalui pembuluh yang kecil. Jika penyakitnya berat, bisa menyebabkan pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah. Kulit bayi tampak kemerahan atau kebiruan. Bayi tampak lemas, pernafasannya cepat, refleks menghisapnya lemah dan denyut jantungnya cepat.

- Hiperviskositas sindrom
Terjadi karena aliran darah terhambat, akibat darah yang lebih kental.  Kekebalan dapat terjadi karena volume dan jumlah sel bertambah atau plasma lebih kental. Mata terlihat merah dengan pembuluh darah konjungtiva bertambah. Fundus refleks berwarna merah tua dan fundus memperlihatkan pengisian pembuluh darah yang berlerbihan sehingga lumen arteri dan vena melebar, dismal peningkatan perkelokan.

- Gangguan gastrointestinal

2). Tidak langsung
Pada simetris IUGR keterlambatan perkembangan dimulai dari lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetris IUGR dimulai sejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah IUGR yang disebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan kromosom.

2. Ibu
Mengalami Preeklampsi, penyakit jantung, dan malnutrisi.


Penanganan
Manajemen selama persalinan, yaitu dengan standar asuhan pada kehamilan normal, ikuti asuhan khusus yang diberikan:
a. bayi dengan IUGR harus dilahirkan di rumah sakit dengan perawatan tinggi  dari spesialis, antara obgin dan paedtric. Neonatologist harus dihadirkan pada proses persalinan.
b. mengobservasi janin dengan sangat hati-hati dilakukan secara menyeluruh waktu proses persalinan
c.  ketika membran ruptur, beberapa mekonium pada cairan ketuban harus dicatat dan dilaporkan kepada dokter, dokter obgin akan memutuskan metode persalinan.
d.    jika serviks matang, maka harus diinduksi, dengan observasi yang sangat hati-hati dan persalinan pervaginam.
e.    sebelum diinduksi, jika serviks tidak matang, harus dimatangkan dengan prostaglandin atau diberikan oxytosin per infus dibawah monitor CTG untuk memperhatikan ada tidaknya distres janin. Caesarean section dapat dilakukan, untuk beberapa komplikasi lebih jauh.
f.    indikasi untuk caesarean section: gejala awal dari fetal distres pada persalinan
-    kegagalan induksi
-    malpresentasi
-    disproporsi
-    serviks yang tidak matang dengan beberapa kondisi seperti preeklampsi atau diabetes, dan lain-lain.
-    caesarean section sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar